Mata

M

ATA
Oleh: Edy Saputro Cahyo


Si Aku di luar
Ku lihat daun-daun diam membisu
Ku lihat sapu tiduran menyendiri
Ku lihat gawang berteduh di serambi
Ku lihat bunga-bunga bergoyang-goyang mesra
Ku lihat sampah berserakan lemas
Ku lihat sandal bercinta kedinginan
Ku lihat bangunan tumbuh menjulang
Ku lihat bata tertumpuk tersia-sia
Ku lihat bambu melipat menopang nyawa
Ku lihat sepatu dimasuki serangga-serangga
Ku lihat kaca memantulkan wajahku
Ku lihat kursi berlubang aku duduki
Si Aku mengintip ke dalam
Ku lihat pintu banyak tumpukan baju
Ku lihat asbak penuh langes-langes rokok
Ku lihat karpet melebar lungsek
Ku lihat selang melingkar seperti ular
Ku lihat galon ada air berdiam diri
Ku lihat gitar tak bisa aku mainkan
Ku lihat baju siapa yang punya
Ku lihat lpg menakutkan sekali
Ku lihat papan bertuliskan dana
Ku lihat kotak obat tak ada yang sakit
Ku lihat lemari tak bisa kutebak isinya
Ku lihat rak buku, aku tak mau membaca
Ku lihat tas, berisikan kadoku
Ku lihat helm, aku tidak berpergian
Ku lihat jam masih menunjukkan sore
Ku lihat kertas teremas-remas
Ku lihat bola tak ada yang memainkan
Ku lihat hp sama saja
Ku lihat guling dan bantal hitam berpulau
Keluar lagi
Ku lihat bulan hilang jauh-jauh hari
Ku lihat pagar terdengar suara kendaraan
Ku lihat lapangan sepi menakutkan
Ku lihat kran tak menenteskan air
Ku lihat motor bersih baru dicuci
Ku lihat pohon bertempelan kok-kok
Aku duduk di kursi berlubang
Menyendiri
Mata ini mendengar, merasa, mengecap, mencium apa yang di lihat
-----------------------------------------------

Sarang, 30 November 2014

Komentar