- Dapatkan link
- Aplikasi Lainnya
Oleh: Edy Saputro Cahyo
Pembantu
seharusnya membantu kebijakan dari Dekan. Namun, yang terjadi di Fakultas
Imajinasi pembantu dekan buta dengan wilayah kerjanya. Pembantu dekan membuat kebijakan asal nyeplos
ditelingga masyarakat Fakultas Imajinasi. Mungkinkah pembantu dekan tidak
sengaja ataukah sengaja dalam memahami tugas-tugasnya. Ditilik dari keadaan
Fakultas Imajinasi memungkinkan masyarakatnya banyak yang teriak kebakaran
jenggot dengan kebijakan yang diambil.
Saya
sebagai manusia pencibir sedikit paham dengan tugas masing-masing pembantu
dekan. PD I bertugas membantu Dekan dalam tri dharma perguruan tinggi dan
keakademikan, PD II bertugas mengatur keungan dan administrasi umum fakultas,
dan PD III bertugas membina mahasiswa dan ormawa. Ada yang menarik di PD II dan
PD III di Fakultas Imajinasi. Blusukan-blusukan seperti Pak Presiden Joko
widodo diterapkan. PD III dibantu dengan PD II dalam penangganan terhadap mahasiswa,
mungkin PD III buta dengan tugasnya atau malu bercengkrama dengan Mahasiswa dan
Ormawa, sehingga meminta bantuan PD II. Sedangkan PD II sendiri insa’allah
memiliki jiwa gotong-royong yang kuat, yang akhirnya mau membantu PD III.
Di
Fakultas Imajinasi yang dirasakan Ormawa sendiri, PD II sering melakukan blusukan
dan mengatur-mengatur keberadaan Ormawa. Padahal PD III yang seharusnya
melakukan tugas ini. PD III adalah orang pendiam, suka menabung, berakhlakkul
karimah, tidak sombong, dan rajin mengaji. Tidak dapat disangka perbuatan ini
justru menimbulkan banyak bunglon di Fakultas Imajinasi. PD II juga tidak
pernah sadar dengan wewenangnya, apakah ada hubungan antara PD II dan PD III?.
Wah yang jelas tidak ada yang mengetahui.
PD
II mempunyai ciri-ciri tidak setia. Padahal jelas pada tugasnya tentang
keuangan dan administrasi , tetapi memilih untuk membina mahasiswa. PD III juga
mau diselingkuhi tugasnya, padahal dia sendiri sebenarnya mampu. Memiliki tubuh
besar dan pernah menjadi Ormawa pula, seharusnya lebih paham daripada PD
II. PD I sendiri saya kurang paham,
karena aku jarang melihat jurus-jurus blusukannya.
Komentar
Posting Komentar