Malam ; Si Datuk dan Aku

Oleh: Edy Saputro Cahyo

Malam disandera sinar dari surau
Sedangkan aku berdiri sendiri
Terpojok suara air mengalir
Hanya menatap yang aku baca

Bilik surau terpenuhi wajah-wajah pemburu malam
Terpaksa, si Datuk melebarkan alas
Berwarna merah dan biru menyudut di atas keramik
Namun, jauh akan kejelasan raut wajah

Aku mencoba keluar
Menilik jemu-jemu bahan beling
Tak ada yang terlepas dari pangkuan
Si Datuk jalan berucap sopan

Sorak pojok Si Datuk kembali
Aku berjemur di malam ini
Lagi-lagi aku terkutuk pintu berdetak kentut
Menemani si Datuk lewat ayunan tangan
berbatas triplek-triplek dengan sinar indah

Komentar