Sobat Pendiam

Oleh: Edy Saputro Cahyo

Itulah titipanku sobat!
Perlahan, kutuangkan hal yang perlu kau fikirkan,
demi sarang yang telah mempunyai pondasi.
Sobat. .
Kau begitu pendiam meresapi ucapanku
Inginmu luar biasa mencapai langkah mendekati satu-satunya wanita di sarang.
Kau merasakan apa yang telah aku rasa.
Tujuanmu untuk maju terbukti dengan tindak tuturmu
.
Tak harus diramaikan sarang ini setiap harinya sobat.
namun, pelaksanaanlah yang harus berjalan,
Ada orang-orang yang tertanam di dinding mempunyai wewenang,
Justru tak kelihatan sedikit saja di sarang dan kerjanya.
Sobat, kaulah yang akan bisa mengubah semua ini.
Ingin kau statiskan, dinamiskan, atau malah ter-evolusi.
Urusanmu Sobat. .
Sebercak ilmu yang telah aku beri, sudikah engkau melumat isinya
Masih ada berpuluh-puluh pekerjaan yang perlu diselesaikan
Majukan atau kau mundurkan. .
Kau yang pendiam sobat. . . . .
Mau mendengar celotehan yang berbau busuk ini.

Komentar